1. Furnitur Anyaman Rotan
Dari kecil kamu pasti setidaknya pernah melihat kursi ataupun meja dari anyaman rotan yang bernuansa tradisional. Nyatanya hingga kini, furnitur dari anyaman rotan seperti itu masih sangat mudah dijumpai. Tidak hanya melirik kursi dan meja, sekarang kamu bahkan bisa menjumpai furnitur anyaman rotan dalam bentuk frame tempat tidur hingga mebel-mebel lainnya, seperti kabinet hingga rak buku maupun sepatu.
Merasa furnitur dari anyaman rotan terkesan jadul? Jangan salah, kini banyak pengrajin lokal yang dengan kreativitasnya membuat berbagai mebel rotan yang minimalis sampai menimbulkan kesan modern. Dengan berbagai model ini, furnitur dari anyaman rotan bahkan menjadi salah satu primadona pasar luar negeri. Untuk tahun 2015 saja, nilai ekspor furnitur dari bahan yang satu ini mencapai lebih dari US$ 110 juta dari total kesuluruhan nilai ekspor Rp US$ 361 juta. Wow, berarti anyaman rotan menyumbang hamper 30 persen dari nilai ekspor furnitur nasional pada tahun lalu. Keren, bukan?
2. Tas dan Dompet
Selain diolah menjadi berbagai furnitur yang menyumbang devisa yang tidak sedikit bagi negara, anyaman rotan ternyata juga cantik dibuat menjadi tas! Selain unik karena dibuat dari bahan alam non-kain, tas dari anyaman rotan juga berestetika tinggi dan jauh dari kesan kampungan. Bahkan saking kerennya, tas dari anyaman rotan laris manis di Amerika!
Tidak percaya? Coba saja cek salah satu pengrajin lokal yang memberikan label Chameo untuk tiap tas dari anyaman rotannya. Pengrajin yang selalu memakai rotan sintetis sebagai bahan sintetisnya ini ternyata mampu memasarkan tas anyaman rotan buatannya ke Amerika dan banyak negara lainnya. Tidak tanggung-tanggung, lebih dari 30 persen tas kreasinya malah habis terjual di luar negeri. Karena popularitasnya pula di kancah global, tas dari rotan ala Chameo sudah sering hilir mudik di berbagai perhelatan fashion internasional, seperti Japan Fashion Week, Hongkong Fashion Week, sampai Pret a Porter di Paris.
3. Sepatu dan Sandal Etnik
Untuk permukaan kulit sepatu, berbagai jenis kain biasanya menjadi material utama. Jika ingin mencari sepatu etnik, batik hingga tenun menjadi primadona karena seakan menampilkan budaya lokal khas Indonesia. Hal inilah yang tidak sepenuhnya diterima oleh Dyah Chandra yang berasal dari Kalimantan Tengah. Menurutnya, batik maupun tenun bukanlah kearifan lokal yang dimiliki Kalimantan, walaupun ditampilkan dengan motif ala suku Dayak.
Ia pun memilih rotan, yang dianggap sumber daya yang melimpah di Kalimantan, untuk dijadikan material utama berbagai produk handmade yang dibuatnya. Namun yang unik, Dyah Chandra tidak hanya mengaplikasikan anyaman rotan dalam bentuk tas rotan yang sudah umum, melainkan juga sepatu! Ya, sepatu-sepatu dari anyaman rotan dari pengrajin asal Palangkaraya ini bisa digolongkan sebagai sepatu etnik karena menampilkan motif-motif Dayak yang begitu kental. Mitos bahwa permukaan sepatu haruslah berasal dari kain luntur sudah. Buktinya, fungsi kain tersebut bahkan bisa dengan mudah digantikan oleh anyaman rotan.
4. Kap Lampu
Selain kayu maupun bambu, anyaman rotan menjadi pilihan lain untuk dijadikan kap lampu cantik yang siap menghiasi berbagai ruangan di rumahmu. Menampilkan kesan alami yang begitu kuat, jenis kerajinan dari rotan yang satu ini bahkan pamornya sudah melebihi kap lampu dari kayu.
Besarnya minat orang terhadap kap lampu dari anyaman rotan bukan sekadar dari bentuknya yang cantik dan terkesan alami. Nyatanya, kap lampu dari sumber daya yang satu ini menjadi pilihan karena mampu memancarkan cahaya maksimal dari sumber cahaya. Kok bisa? Ini karena anyaman rotan cenderung memiliki celah yang lebih lebar antar lembarnya dibandingkan anyaman bambu ataupun kayu. Jadi, kap lampu dari rotan sangat tepat buat kamu yang membutuhkan cahaya terang, namun ruangannya ingin tetap terlihat sejuk dan alami.
5. Lampit dan Tikar Anyaman Rotan
Sudah tidak asing di budaya Indonesia untuk duduk-duduk santai di lantai. Alas duduk pun mutlak diperlukan supaya acara lesehan manismua tidak berakibat ke masalah masuk angin atau semacamnya. Nah, lampit atau tikar dari anyaman rotan bisa menjadi opsi buat kamu yang mencari alas duduk lantai yang nyaman.
Selain tikar, karpet menjadi alas duduk yang tidak kalah tenarnya. Namun melihat iklim tropis Indonesia, sebenarnya lampir dan tikar dari anyaman rotan menjadi pilihan paling tepat loh! Ini karena bahan anyaman rotan mampu menahan dingin ataupun panas. Jadi saat udara sedang panas, duduk di atas lampit bisa memberikanmu kesejukan. Sebaliknya jika cuaca sedang dingin, kamu akan merasa hangat ketika bersantai di atas alas duduk ini. Tidak hanya itu, lampit ataupun tikar rotan juga sangat bersahabat buat kamu yang alergi debu karena produk yang satu ini sangat mudah dibersihkan dibandingkan karpet.
Tidak ada komentar:
Write komentar